Pagi hari ini adalah latihan yang ke-lima dari Dojo-ku. Setelah dari tanggal 22 Juli memulai latihan yang pertama. Anak-anak telah mulai banyak yang memakai dogi, walau masih beberapa memakai baju kaos.
Walau telah 19 tahun latihan dan 14 tahun memiliki dojo sendiri tetap ada yang baru dalam latihan. Tetap tiap anak itu unik walau tetap ada persamaan di antara mereka. Pagi ini saya mulai membentuk tim untuk kata beregu namun yang ada baru ada calon-calon untuk tim kata putri. Aneh... karena dari 14 tahun yang lalu mulai dari Dojo di Painan, Dojo Kodim Padang kok tetap tim kata yang saya bentuk tetap untuk nomor Putri.
Ada sesuatu yang tersirat di hati kecil ku..
Kalian harus juara.. juara.. sebagaimana juaranya senpai-senpai kalian yang pernah saya bentuk.. bahkan mungkin lebih. kalian masih banyak kesempatan...
Masih tergiang ditelinga ku.. ucapan dari salah seorang senior... Syafruddin Perkasa Alam... ketika saya tanya.. apa resep untuk menciptakan seorang juara...?
Jawabannya singkat... "kalau kamu ingin menciptakan anak didikmu juara.. maka kamu harus menjadikannya Juara"...
Butuh lama untuk mencerna kalimat itu.. "ah.. asa ka manjawek se senpai ko mah" pikir ku pertama kali...
kalo ingin menjadikannya juara... jadikannlah juara..??? maksudnya apa...
Namun kalimat itu baru terasa.. ketika pertama kali mempunyai tanggung jawab di Dojo sendiri.. Karena... hanya untuk menciptakan Juara antar Dojo aja.. harus di SET dari awal... bukan kerjaan langsung jadi..
Untuk menciptakan se-orang Daryulisman menjadi juara I PORDA aja... harus melalui jalan berliku dan panjang..
Harus ada pemikiran dari awal kita mengajarkan Tsuki pertama... adalah langkah awal untuk dia jadi juara... tidak sekedar bisa pukul dan selesai..
Untuk Dia jadi Juara I Kumite Perseorangan.. harus dulu dia di suruh menampar mereka yang mengolok-olokan dia, harus dulu menangis karena gagal ke Piala Mendagri di Bekasi, harus dulu menggantungkan Dogi karena kecewa, harus membentak -bentak seniornya yang tidak becus, harus masuk kampung keluar kampung dulu, harus adu argument dulu dengan pelatih yang pertama kali mengajar saya karate dengan Benar....
(OSH! Senpai saya yang tercinta.. Drs. Haryanto Sukardi dan Drs. Devi F Bachtiar semoga senantiasa sukses dengan pilihan-pilihannya. Tidak hanya seorang pelatih tapi juga kakak tempat mengadu,curhat dan berbantah!)
Dan baru yang terakhir taktik di 10x10... semuanya harus dilalui....
Setelah sekian tahun... kalimat itu jadi bermakna...
Terima kasih.. bang PA
Kemang, 5 Agustus 2007
Sunday, August 5, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment