Saturday, January 31, 2009
Wednesday, January 28, 2009
Sunday, January 18, 2009
Luar Biasa : 1.000 karateka Ujian Dan - Rekor Muri
Kegiatan Lemkari Sumatera ditulis "Tinta Emas"
Lemkari Sumatera Barat memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) dalam kegiatan Gashuku dan Ujian DAN di Batalyon Infanteri 131 Braja Sakti, dari tanggal 7- 11 Januari 2008 di Payakumbuh.
Rekor yang dipecahkan dengan jumlah peserta lebih kurang seribu karateka se-Sumatera,tentunya sangat membaggakan bagi seluruh rakyat karate Lemkari, khusus Sumatera Barat. Persiapan yang sudah dirancang jauh hari sebelumnya oleh Lemkari Sumbar ternyata tidak sia-sia. Ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa, ujar Drs H Firdaus Ilyas, MM (DAN V).
Kegiatan yang di buka oleh Ketua Dewan Pembina Lemkari Sumbar H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa ini, semakin meriah dengan hadirnya 10 Dewan Guru Lemkari. Rombongan ini dipimpin oleh Anton Lesiangi (DAN X), Heried Taning (DAN VII), Gustaf (VII), Williem Mantiri (DAN VII), Lazari (DAN VI), Rudi G (DAN V), Rossy (DAN V) dan tidak kalah menariknya Walikota Padang Drs.H. Fauzi Bahar, Msi, juga menyempatkan diri hadir sekaligus ikut ujian DAN IV.
Sumber : http://www.karateranahminang.com/perguruan/lemkari/120-rekor-muri.html
Friday, January 16, 2009
Melatih Kihon Dengan Taikyoku Shodan
Selama ini kita sangat akrab dengan teknik pelatihan Kihon menggunakan enbusen berbentuk garis lurus. Bahkan dalam ujian kenaikan tingkat KYU maupun DAN kita menggunakan enbusen garis lurus. Dalam peraturan teknik yang dikeluarkan PB Lemkari-pun diterangkan bahwa dalam ujian kyu dilakukan gerakan kihon dengan enbusen garis lurus.
Sebagaimana tertulis jelas perintah yang digunakan adalah Maju 5 kali dan mundur 5 kali. Dan karena telah terprogram dalam materi ujian maka sebagai seorang pelatih di Dojo kita akan menjalankan program latihan tersebut. Masuknya materi teknik pelatihan tersebut tentu mempunyai dasar yang sangat kuat karena telah menjadi dasar teknik pelatihan Lemkari selama bertahun-tahun dan telah banyak karateka handal yang tercipta dari teknik pelatihan ini.
Namun mungkin hal berikut dapat dijadikan wacana ataupun sekedar tukar fikiran dengan para Yudansha sekalian terutama yang akan membuka Dojo-dojo baru dan mempunyai Inovatif dalam teknik melatih.
Taikyoku Shodan.
Perkenalan saya dengan istilah ini adalah ketika saya coba browsing tentang KATA yang dimiliki oleh aliran shotokan. Bertemulah saya dengan Taikyoku Shodan. Gerakan yang dimiliki Taikyoku Shodan sangatlah sederhana yaitu Gedan barai dan chudan tsuki dan tidak lebih dari 20 gerakan. Enbusennya sama dengan Heian Shodan. Dalam hati bertanya, sejak Juni 1988 belajar karate, kok saya baru ketemu sekarang yang namanya Taikyoku Shodan. Kenapa pelatih saya tidak pernah mengenal KATA seperti ini.
Pertanyaan ini saya bawa kepada Sihan Harried Taning: apa sebenarnya Taikyoku Shodan itu. Dari Beliau secara lugas diterangkan bahwa Taikyoku Shodan diciptakan untuk dapat diajarkan sebelum kita melangkah mempelajari Kata Heian. Karena gerakannya sederhana dan gampang dipelajari oleh pemula sekalipun. Dan satu kalimat kunci yang diberikan Sihan Harried Taning adalah Taikyoku Shodan gerakannya dapat diganti dengan gerakan kihon lain sesuai dengan keinginan kita. Apakah kita hendak melatih tsuki,geri ataupun uke. Kita dapat pakai enbusen-nya. Spontan saya tanya : berarti kita bisa melatih kihon dengan Taikyoku Shodan. Beliau tersenyum dan berkata Kenapa Tidak dan pasti kamu orang lupa pengertian KATA yang berulang-ulang saya sampaikan bahwa KATA adalah teknik berkelahi yang tidak berhubungan satu sama lain yang dirangkaikan oleh master penciptanya untuk dipakai sebagai sarana latihan.
Dalam KATA kita bisa berlatih : Teknik kihon, teknik pernafasan, penempatan power, irama pertarungan ataupun belajar konsentrasi. Dan semua itu dapat dipelajari secara terpisah satu demi satu ataupun digabung secara keseluruhan.
Saya telah dapat kalimat kuncinya. “Berarti melatih kihon tidak harus dengan gerakan maju 5 kali dan mundur 5 kali belaka” .
Saya coba cari terus tentang taikyoku shodan ini. Ternyata dari literature yang temui ternyata taikyoku shodan justru diciptakan oleh master Gichin Funakoshi. Dan tentu seorang Gichin Funakoshi menciptakan hal ini mempunyai pemikiran tentang teknik pelatihan yang modern dan tentu amat sayang jika lewatkan begitu saja sesuai dengan arti dari Taikyoku yaitu Langkah Awal atau penyebab pertama.
Melatih di Dojo.
Berdasarkan pemikiran ini saya mencoba menerapkan di Dojo saya. Dari pembelajaran Kihon di Dojo dengan metode Taikyoku Shodan ini saya mencatat beberapa poin.
1. Untuk pembentukan bentuk awal kita tetap membutuhkan enbusen yang berbentuk garis lurus sebagaimana kita juga membutuhkan mereka melakukan gerakan ditempat.
2. Setelah telah terbentuk teknik yang benar maka teknik pelatihan kihon dapat kita masukan dalam enbusen Taikyoku Shodan ini.
3. Hampir semua teknik Kihon dapat dilatih dalam cara ini. Bahkan teknik pelatihan ini sangat membantu dalam membentuk perputaran pinggul dan dinamisasi gerak yang mereka miliki.
4. Di dojo saya menggabungkan gerak gedan barai sebagai dasar dan gerakan yang akan dilatih sebagai gerakan selanjutnya. Contohnya :
a. Gedan barai – chudan tsuki
b. Gedan barai - jodan tsuki
c. Gedan barai – maegeri
d. Gedan barai – mawashi geri
e. Dan sebagainya.
5. Khusus untuk gerakan Shuto Uke ataupun gerakan yang mempunyai bentuk kuda-kuda Kokutsu dachi lainnya, saya menggunakan sedikit perubahan menjadi serong 45 derajat karena menurut pemikiran saya lebih efektif dan efisien dalam melatih gerakannya.
6. Tidak perlu takut kalau nanti sewaktu ujian kyu anak-anak kita akan kebingungan karena materinya adalah maju dan mundur, karena begitu saya balikan lagi ke hitungan maju dan mundur dalam enbusen garis lurus malah mereka menjadi lebih stabil dan malah menjadi lebih mudah.
7. Menurut saya, untuk tingkatan sabuk Hijau ke atas sebaiknya pelatihan kihon dengan enbusen garis lurus cukup sewaktu pembentukan awal. Begitu mereka telah mengenal bentuk akan sangat baik pelatihan dilakukan dengan enbusen Taikyoku Shodan ini. Karena mereka akan benar-benar dihadapkan pada “medan pertarungan” yang sebenarnya. Mereka akan biasa “bertarung” dalam 4 penjuru angin dan menurut saya akan memudahkan dalam pertarungan yang sebenarnya.
Demikian sebagai wacana dan tukar pikiran. Mungkin ada masukan dari para yudansha dan senior-senior sekalian.
Salam karate,
Osh!
Retman
Dojo Cimanggis
Wednesday, January 14, 2009
Nasi bungkus dan Zionist
Kisah sebungkus nasi...
Dalam dinginnya malam..
sebungkus nasi serasa nikmat menutup rasa lapar, terasa hangat menghilangkan semilir angin dingin yang menusuk pori-pori....
Tapi...
semuanya terasa hambar..
ketika sekelebat bayang di TV menyiarkan kabar saudaraku di Jalur Gaza
semua terasa mencekat....
ketika raung tangis duka meliput ibu yang mendekap mayat bayinya yang berlumur darah
semua hilang... berganti gusar dan geram
ketika sang wartawan yang telah terlentang kembali dihajar timah panas.. mengelepar dan diam...
semua termangu...
ketika ledakan bercampur debu menderu menebar maut
lewat tangan-tangan Zionist tak berprikemanusiaan
Tanganku tak sanggup lagi menyuap....
Kemang, 17 Muharram
Dalam dinginnya malam..
sebungkus nasi serasa nikmat menutup rasa lapar, terasa hangat menghilangkan semilir angin dingin yang menusuk pori-pori....
Tapi...
semuanya terasa hambar..
ketika sekelebat bayang di TV menyiarkan kabar saudaraku di Jalur Gaza
semua terasa mencekat....
ketika raung tangis duka meliput ibu yang mendekap mayat bayinya yang berlumur darah
semua hilang... berganti gusar dan geram
ketika sang wartawan yang telah terlentang kembali dihajar timah panas.. mengelepar dan diam...
semua termangu...
ketika ledakan bercampur debu menderu menebar maut
lewat tangan-tangan Zionist tak berprikemanusiaan
Tanganku tak sanggup lagi menyuap....
Kemang, 17 Muharram
Tuesday, January 13, 2009
Ketika kita masih bersama
Ketika kita masih bersama.....
Dalam gerak dan teriakan
dalam merubah dari yang salah menjadi benar
mempelajari
mengamati
melakukan
hingga berarti
Ketika kita masih bersama.....
berpadu teori dan aksi
dalam diskusi tiada henti
walau itu tetap ada sampai kini
walau mungkin hanya kerangka teori dan ambisi
Ketika kita masih bersama.....
Saling isi dan memperbaiki
tipis batas yang ada...
antara yang mengisi dan yang diisi
dan saling berbagi
Ketika kita masih bersama....
Banyak laku yang mungkin salah
tak terperi kata yang mungkin tiada arti
mungkin masih berbekas dalam hal sendiri
namun itu tiada akan jadi onak atau duri
Ketika kita masih bersama..
Hanya ungkap terima kasih
hingga kini.....
tak akan pernah ada terganti
Kemang, 14 Januari 2009
=Teruntuk Senpaiku=
Sabuk Hitam - Langkah Awal
Kemaren setelah hampir 21 tahun latihan karate, rekan saya yang sama-sama sabuk putih dulu mengikuti ujian Sabuk Hitam.
"euforia... euforia.... sabuk Hitam, Ndy.." Teriak Temanku lewat telepon.
Masih terdengar nafas memburu baru selesai ujian..
Selamat... selamat..
Tapi ingat ini baru langkah awal untuk menuju dan menjadi seorang karateka...
tantangan dan rintangan serta harapan akan lebih besar..
Selamat...
Subscribe to:
Posts (Atom)