Wednesday, November 19, 2008

Tentang Dewan Guru

Jika kita bicara Dewan Guru maka kita bicara pada tataran teknik keilmuan karate. Kita harus menyadari bahwa Dewan Guru seharusnya adalah mereka yang mempunyai level tertinggi dalam keilmuan karate. Mereka harus mampu bicara dan melakukan teknik karate sesuai bidang keilmuan yang ada. Umpama di sebuah perguruan tinggi, mereka adalah Profesor. Mereka adalah guru besar yang dihargai karena keilmuannya. Sementara Majelis Sabuk Hitam adalah dosen-dosen yang merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Guru.
Jika seorang Guru Besar bicara maka pembicaraannya dapat dijadikan pijakan . Bahkan dalam tataran hukum di negeri kita, ucapan dan pemikiran seorang guru besar dapat dijadikan saksi ahli dan segala ucapan dan pemikirannya dapat dijadikan pertimbangan hukum . Itulah idealnya seorang ahli. Seorang Master. Seorang Shihan. Seorang Dewan Guru.
Maka saya tidak sependapat, jika kekurangan teknik karate seorang Dewan Guru dapat ditutupi dengan kemampuan Financial yang dimilikinya. Dewan Guru adalah Profesor-nya karate.
Mengutip ucapan anggota Dewan Guru PB Lemkari Shihan Harried Taning : Tidak ada teknik karate kohai-mu yang salah tapi teknik karate Majelis Sabuk Hitam-lah yang salah dan tidak ada teknik karate Majelis Sabuk Hitam yang salah tapi Dewan Guru-nya lah salah. Penegasan ini adalah penegasan teknik karate. Jadi jika tidak punya teknik karate tidak usah jadi Majelis Sabuk Hitam. Untuk jadi Majelis Sabuk Hitam aja tidak usah apalagi untuk jadi Dewan Guru.

1 comment:

beladirikita said...

Kenyataan sekarang banyak dewan guru yang tidak faham teknik karate apalagi falsafah karate seperti diajarkan Gichin Funakoshi. Mereka tidak mau belajar, tidak mau membuka mata dan telinga, tidak mau melihat sejarah dan perkembangan yang terjadi. Parahnya lagi, tidak mau bergerak alias latihan.

Kami di Banjarmasin pernah dilatih Shihan Harried Tanning dan beliau memang beberapa kali berkunjung atas undangan atau melakukan pelatihan khusus.

Saya salut dengan beliau. Begitulah sosok dewan guru sebenarnya. Ilmunya banyak dan memahami arti Karate-Do, tdk hanya karate sebagai olahraga kompetisi juga sebagai budo.

Semestinya, para yudansha, mulai DAN I, harus sadar diri. Karena tidak gampang melingkarkan sabuk hitam, banyak tanggungjawabnya.

Mengutip ucapan Shigeru Egami, Guru Besar Shotokai; Sabuk hitam adalah awalnya sebenarnya belajar karate.