Assalamualaikum wr wb.
Sebuah carito ringan....
Manjalang puaso kapatang sempat pulang ka kampuang jao..
ndak lamo sih cuma sekitar 24jam
Banyak juo nan barubah...
Kini di SPG lamo alah tagak sikolah baru.. SMP baru kironyo..
Sempat bakaliliang jo Bendi dari pasa sampai carocok.. (kebetulan hari Kamih)
Pasa di Painan... makan palai Bada.. (ondeh alah lamo indak mengicok palai bada)
Mambali Pisang Buai.. di paragokan 5.000
ondeh bara ka di ago ko....
jo urang rumah kami saliang bapandangan ???
di Pasa Cisalak 15.000 kok dapek itu alah murah sangaik
Tapi namonyo ibuk2 di ago juo lai.. 4ribu lai dapek tu mak..
langsuang diiyokan.. babali 2 sikek..
Eh.. sampai di rumah dikecekan.. ondeh tamaha tu mah..
paliang harago jo cuma 3ribu...
Tapi ado ciek lai.. nan taraso di Painan..
Banyak urang nan sibuk ba- partai
Bendera berbagai warna banyak di jalan-jalan
sahari tu ajo banyak nan bagarombol mamakai jaket partai
ado nan biru.. kuniang.. merah pun ndak katinggalan
Mulai di Koto..
ado nan babandera biru..
balambang sagi tigo..
di tangah Painan ado nan ba hati nurani
eh.. pas tibo jo bendi di carocok
nan pakai kapalo garuda pun
sadang rapek di lapau tapik lawek tu...
Kok bendera jaan dihituang.. rami..
pasti kala Marawa urang baralek tu mah..
Takana jo ketua kelas ambo wakatu SD
kini caleg untuak nan bahati nurani daerah Lunang siLaut.
.....
Pas di puncak Langkisau
dibawah menara Telkomsel tuhhh
(tampek lari kalau Tsunami....)
sambie mamandang Perumnas nan dimudiak...
ambo telepon.. kawan ambo tuh..
Suaro sangajo dimiripkan model tentara manelpon..
(ketua partainyo kan Jenderal..).. ambo Pakai no Jakarta 0813...1068
" Selamat Siang.... Saya dari Dewan Pimpinan Pusat Partai. .....Jakarta
Mau konsolidasi partai dengan Kawan-kawan di daerah...
Berdasarkan data base yang ada di DPP saudara adalah Calon Legislatif untuk
daerah pemilihan Lunang Silaut. kabupaten Pesisir Selatan...."
Dijawek serius.. jo kawan ambo tuh.. " Benar Pak"
" Sekarang bagaimana perkembangan partai dan kondisi daerah pemilihan saudara??"
Ondehhh dijawek lah samo kawan ambo tu.. " Siap pak.... Jadi berdasarkan perkembangan terakhir...... kondisi partai kita ....bla..bla..bla (panjang leba lah kawan ko bacarito..)... sampai akhir-nyo..
" Saudara siap tidak Korupsi???"
"Siap Pak"
"Oke.. kalau saudara korupsi .. saya bisa lihat dari puncak langkisau.. ini oi GAPUAK!!!"
......ndak tahan ambo manahan galak lai.. do...
" Oiiiii angku kironyo... Ndi....ee alah ....
kasikolah ka lapangan Tennis...."
Semoga.. tercapai cita-cita nyo..
Kok alah jadi
bisuak...
Jaan lupo jo kawan ndak
wassalam..
Syafri Andi Retman
Kreasi Cinema Mediatama
alternative email : retman@kreasicinema.com
Friday, November 21, 2008
Wednesday, November 19, 2008
Seri Latihan Shihan Harried Taning - Prinsip Karate-do
Diambil dari bahan makalah Sertifikasi dan Standarisasi Teknik Pelatih Tingkat Nasional Lemkari di Malang 13-16 November 2008
Prinsip-Prinsip Teknik karate-do
1.Sikap (kuda-kuda)
Kuda kuda adalah sikap dari tubuh yang stabil dan mantap yang merupakan dasar penting bagi pelaksanaan berbagai teknik untuk menghasilkan efek yang maksimun.
Pada kuda-kuda, perhatian terutama tertuju pada bagian bawah dari tubuh yaitu pinggang dan tungkai.
Agar suatu tekhnik dapat dilancarkan dengan cepat, akurat dan penuh kekuatan maka kuda-kuda harus kokoh dan stabil. Bagian atas badan seperti punggung dan kepala harus tegak dan membentuk suatu garis dengan pinggang. Sendi-sendi tidak terlalu dikejangkan sehingga memudahkan untuk bergerak melakukan suatu tekhnik.
2.Pukulan Lurus (Tsuki)
Tsuki dalam karate dilakukan dengan menggunakan beberapa bagian dari tangan. Dapat dengan buku jari telunjuk dan jari tengah (seiken), satu buku jari (iponken), ujung jari-jari ( nukite) dan lain-lain. Sasarannya juga bervariasi, bisa muka, tenggorokan, hulu hati, perut, dan lain-lain. Demikian juga dengan tekhnik yang digunakan , bisa chudan tsuki, jodan tsuki dan lain-lain.
Agar suatu tekhnik tsuki dapat efektif faktor dasar berikut harus dipelajari dan harus diperhatikan dalam praktek :
a.lintasan yang tepat.
Gunakan jarak yang paling singkat dan lurus. Dalam waktu yang bersamaan siku tangan yang melakukan pukulan rapat menggesek sisi badan dan kepalan tangan membuat putaran kearah dalam dan tangan yang lainnya ditarik dengan cepat menggesek sisi badan yang lain.
b.Cepat
Tanpa kecepatan yang tinggi pukulan tidak dapat diharapkan memberi hasil yang banyak. Untuk memaksimalkan kecepatan dan kekuatan digunakan bantuan dari tarikan (sentakan) tangan yang satu dan gerakan perputaran pinggang.
c.Pemusatan Tenaga
Pada saat gerakan memukul baru dimulai seluruh otot dalam keadaan rileks. Gearakan dilakukan dengan cepat dan seluruh tenaga dikonsentrasikan, otot dikencangkan pada saat pukulan membentur sasaran.
3.Pukulan melingkar (Uchi)
Pada Uchi pukulan dimulai dengan posisi tertekuk dan dengan siku sebagai sumbu, bagian depan lengan bergerak dengan lintasan setengah melingkar. Dengan cepat dan kuat gunakan sepenuhnya lenturan dari siku.
4.Tangkisan (uke)
Prinsip tangkisan adalah menyimpangkan serangan lawan. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong serangan alwan kebawah, keatas ataupun kesamping dan dapat juga menangkap tangan atau kaki lawan.
Seluruh tangkisan harus dilakukan pada saat awal dari serangan lawan. Untuk itu mutlak dikuasai daya antisipasi terhadap serangan lawan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangkis :
a.Cegah serangan selanjutnya. Tangkisan yang baik harus mencegah lawan untuk melakukan serangan berikutnya. Dengan demikian tangkisan harus bersifat Ofensif.
b.Dengan Timing yang tepat pukulan dan tendangan dapat ditangkis dengan hanya menggunakan tenaga secukupnya.
c.Posisi dalam menangkis harus selalu memungkinkan kita melakukan serangan balasan.
d.Rusakkan keseimbangan badan lawan.
e.Perputaran lengan yang digunakan untuk menangki dapat membuat tangkisan lebih mudah menyimpangkan serangan lawan. Sebagaimana halnya dalam menyerang, peranan putaran pinggang juga sangat menentukan efektifitas tangkisan. Putaran pinggang diawali oleh tarikan tangan yang lainnya kesisi badan pada saat tangan yang satu melakukan tangkisan.
5.Tendangan (Geri)
Keseimbangan badan sangat penting bukan saja karena pada waktu melakukan tendangan, seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki, tapi juga karena danya tekanan balik pada waktu tendangan membentur sasaran. Untuk memelihara keseimbangan ini kaki yang menumpu harus berdiri mantap pada lantai dengan pergelangan kaki dikencangkan. Pada saat melakukan tendangan, pusatkan semua tenaga pada kaki yang menendang dengan bantuan gerakan pinggang dan tarik kaki kembali dengan cepat untuk kembali ke posisi semula yang memungkinkan melakukan tekhnik lainnya. Beberapa faktor dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan tekhnik tendangan :
a.Pada awal gerakan angkat kaki yang akan menendang dengan lutut ditekuk penuh, rapat disamping kaki yang lainnya dan lakukan tendangan dengan bantuan gerakan pinggang.
b.Hal yang penting dalam tendangan adalah membengkok dan meluruskan lutut. Pada tendangan snap (melecut) misalnya Keage setelah lutut terangkat, tempurung lutut menjadi pangkal dari suatu gerakan setengah melingkar yang cepat. Pada tendangan menyodok seperti Kekomi, lutut yang dalam posisi terangkat itu diluruskan dengan cepat dan kuat kearah sasaran.
6.Kata
a.KATA adalah teknik berkelahi yang tidak berhubungan satu sama lain yang dirangkaikan oleh master penciptanya untuk dipakai sebagai sarana latihan.
b.KATA merupakan perpaduan teknik-teknik dasar karate yakni tsuki, uchi,geri dan uke kedalam suatu rangkaian gerakan yang logis dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
c.Dalam melakukan gerakan-gerakan KATA harus dimulai dan diakhiri dengan sikap yang anggun.
d.KATA tidak hanya melatih raga tetapi lebih dari pada itu yakni semangat, sikap mental dan kedisplinan.
e.Setiap gerakan – gerakana dalam KATA harus mengikuti urutan gerakan yang benar melalui jalur yang tepat (Enbusen) mengerti dengan jelas kegunaan setiap gerakan (Bunkai).
f.Harus mengikuti irama yang benar dan pengaturan pernafasan yang tepat.
7.Kumite
Kumite adalah penggunaan teknik-teknik dasar karate dalam latihan berpasangan.
Dalam latihan ini masing –masing karateka sudah menghadapi sasaran yang bergerak . Dengan demikian penguasaan variasi teknik karate dan berbagai aspek kumite seperti :
a.Timing
b.Pengaturan teknik
c.Gerakan menyamping
d.Antisipasi
Faktor penunjang kesempurnaan kumite adalah kemampuan karateka melakukan seluruh teknik-teknik karate dengan sempurna dan dilengkapi dengan kesiapan fisik dan mental.
8.KI-AI
Terdapat dua jenis KI-AI yaitu ki-ai kedalam dan ki-ai keluar
1.KIAI kedalam
Umumnya dipakai untuk teknik tangkisan,
2.KIAI Keluar
Umumnya dipakai untuk teknik pukulan pemungkas
Abdul Wahid dalam buku Shotokan – sebuah Tinjauan Alternatif terhadap aliran karate-do Terbesar di Indonesia (2007) memaparkan bahwa Ai yang berati cinta atau kasih merupakan konsep dasar dari seluruh jenis Budo di Jepang. Ai akan dapat berjalan bila disatukan dengan Ki yang berarti nafas dari alam itu sendiri/energi asli. Pertemuan inilah yang disebut dengan Ki-Ai yang dalam prakteknya pada Budo menjadi sebuah pengeluaran suara yang keras pada saat sebuah teknik mencapai Kime/ledakan puncaknya. Kime dan Ki-ai sendiri secara teoritis bisa berhasil bila telah menguasai teknik pernafasan.
9.Titik Api (HARA) – CHI
Terdapat di bawah pusar dan sedikit di atas kemaluan.
SUMBER DARI TENAGA
Tekhnik karate menyembunyikan sesuatu yang mengerikan, yaitu kekuatan yang meledak…
Kekuatan tersebut dihasilkan oleh gerakan dari tubuh, khususnya putaran dari bagian atas tubuh bersama-sama dengan putaran pinggang yang lancar dan cepat. Prinsip putaran pinggang ini juga terdapat dalam olah raga yang lain seperti prinsip pukulan dalam base-ball, golf, tolak peluru, dan lain-lain. Prinsip dalam karate, menangkis harus dengan bantuan pinggang, memukul juga harus dengan bantuan pinggang.
Prinsip-Prinsip Teknik karate-do
1.Sikap (kuda-kuda)
Kuda kuda adalah sikap dari tubuh yang stabil dan mantap yang merupakan dasar penting bagi pelaksanaan berbagai teknik untuk menghasilkan efek yang maksimun.
Pada kuda-kuda, perhatian terutama tertuju pada bagian bawah dari tubuh yaitu pinggang dan tungkai.
Agar suatu tekhnik dapat dilancarkan dengan cepat, akurat dan penuh kekuatan maka kuda-kuda harus kokoh dan stabil. Bagian atas badan seperti punggung dan kepala harus tegak dan membentuk suatu garis dengan pinggang. Sendi-sendi tidak terlalu dikejangkan sehingga memudahkan untuk bergerak melakukan suatu tekhnik.
2.Pukulan Lurus (Tsuki)
Tsuki dalam karate dilakukan dengan menggunakan beberapa bagian dari tangan. Dapat dengan buku jari telunjuk dan jari tengah (seiken), satu buku jari (iponken), ujung jari-jari ( nukite) dan lain-lain. Sasarannya juga bervariasi, bisa muka, tenggorokan, hulu hati, perut, dan lain-lain. Demikian juga dengan tekhnik yang digunakan , bisa chudan tsuki, jodan tsuki dan lain-lain.
Agar suatu tekhnik tsuki dapat efektif faktor dasar berikut harus dipelajari dan harus diperhatikan dalam praktek :
a.lintasan yang tepat.
Gunakan jarak yang paling singkat dan lurus. Dalam waktu yang bersamaan siku tangan yang melakukan pukulan rapat menggesek sisi badan dan kepalan tangan membuat putaran kearah dalam dan tangan yang lainnya ditarik dengan cepat menggesek sisi badan yang lain.
b.Cepat
Tanpa kecepatan yang tinggi pukulan tidak dapat diharapkan memberi hasil yang banyak. Untuk memaksimalkan kecepatan dan kekuatan digunakan bantuan dari tarikan (sentakan) tangan yang satu dan gerakan perputaran pinggang.
c.Pemusatan Tenaga
Pada saat gerakan memukul baru dimulai seluruh otot dalam keadaan rileks. Gearakan dilakukan dengan cepat dan seluruh tenaga dikonsentrasikan, otot dikencangkan pada saat pukulan membentur sasaran.
3.Pukulan melingkar (Uchi)
Pada Uchi pukulan dimulai dengan posisi tertekuk dan dengan siku sebagai sumbu, bagian depan lengan bergerak dengan lintasan setengah melingkar. Dengan cepat dan kuat gunakan sepenuhnya lenturan dari siku.
4.Tangkisan (uke)
Prinsip tangkisan adalah menyimpangkan serangan lawan. Hal ini dapat dicapai dengan mendorong serangan alwan kebawah, keatas ataupun kesamping dan dapat juga menangkap tangan atau kaki lawan.
Seluruh tangkisan harus dilakukan pada saat awal dari serangan lawan. Untuk itu mutlak dikuasai daya antisipasi terhadap serangan lawan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangkis :
a.Cegah serangan selanjutnya. Tangkisan yang baik harus mencegah lawan untuk melakukan serangan berikutnya. Dengan demikian tangkisan harus bersifat Ofensif.
b.Dengan Timing yang tepat pukulan dan tendangan dapat ditangkis dengan hanya menggunakan tenaga secukupnya.
c.Posisi dalam menangkis harus selalu memungkinkan kita melakukan serangan balasan.
d.Rusakkan keseimbangan badan lawan.
e.Perputaran lengan yang digunakan untuk menangki dapat membuat tangkisan lebih mudah menyimpangkan serangan lawan. Sebagaimana halnya dalam menyerang, peranan putaran pinggang juga sangat menentukan efektifitas tangkisan. Putaran pinggang diawali oleh tarikan tangan yang lainnya kesisi badan pada saat tangan yang satu melakukan tangkisan.
5.Tendangan (Geri)
Keseimbangan badan sangat penting bukan saja karena pada waktu melakukan tendangan, seluruh berat badan ditumpu oleh satu kaki, tapi juga karena danya tekanan balik pada waktu tendangan membentur sasaran. Untuk memelihara keseimbangan ini kaki yang menumpu harus berdiri mantap pada lantai dengan pergelangan kaki dikencangkan. Pada saat melakukan tendangan, pusatkan semua tenaga pada kaki yang menendang dengan bantuan gerakan pinggang dan tarik kaki kembali dengan cepat untuk kembali ke posisi semula yang memungkinkan melakukan tekhnik lainnya. Beberapa faktor dasar yang harus diperhatikan dalam melakukan tekhnik tendangan :
a.Pada awal gerakan angkat kaki yang akan menendang dengan lutut ditekuk penuh, rapat disamping kaki yang lainnya dan lakukan tendangan dengan bantuan gerakan pinggang.
b.Hal yang penting dalam tendangan adalah membengkok dan meluruskan lutut. Pada tendangan snap (melecut) misalnya Keage setelah lutut terangkat, tempurung lutut menjadi pangkal dari suatu gerakan setengah melingkar yang cepat. Pada tendangan menyodok seperti Kekomi, lutut yang dalam posisi terangkat itu diluruskan dengan cepat dan kuat kearah sasaran.
6.Kata
a.KATA adalah teknik berkelahi yang tidak berhubungan satu sama lain yang dirangkaikan oleh master penciptanya untuk dipakai sebagai sarana latihan.
b.KATA merupakan perpaduan teknik-teknik dasar karate yakni tsuki, uchi,geri dan uke kedalam suatu rangkaian gerakan yang logis dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
c.Dalam melakukan gerakan-gerakan KATA harus dimulai dan diakhiri dengan sikap yang anggun.
d.KATA tidak hanya melatih raga tetapi lebih dari pada itu yakni semangat, sikap mental dan kedisplinan.
e.Setiap gerakan – gerakana dalam KATA harus mengikuti urutan gerakan yang benar melalui jalur yang tepat (Enbusen) mengerti dengan jelas kegunaan setiap gerakan (Bunkai).
f.Harus mengikuti irama yang benar dan pengaturan pernafasan yang tepat.
7.Kumite
Kumite adalah penggunaan teknik-teknik dasar karate dalam latihan berpasangan.
Dalam latihan ini masing –masing karateka sudah menghadapi sasaran yang bergerak . Dengan demikian penguasaan variasi teknik karate dan berbagai aspek kumite seperti :
a.Timing
b.Pengaturan teknik
c.Gerakan menyamping
d.Antisipasi
Faktor penunjang kesempurnaan kumite adalah kemampuan karateka melakukan seluruh teknik-teknik karate dengan sempurna dan dilengkapi dengan kesiapan fisik dan mental.
8.KI-AI
Terdapat dua jenis KI-AI yaitu ki-ai kedalam dan ki-ai keluar
1.KIAI kedalam
Umumnya dipakai untuk teknik tangkisan,
2.KIAI Keluar
Umumnya dipakai untuk teknik pukulan pemungkas
Abdul Wahid dalam buku Shotokan – sebuah Tinjauan Alternatif terhadap aliran karate-do Terbesar di Indonesia (2007) memaparkan bahwa Ai yang berati cinta atau kasih merupakan konsep dasar dari seluruh jenis Budo di Jepang. Ai akan dapat berjalan bila disatukan dengan Ki yang berarti nafas dari alam itu sendiri/energi asli. Pertemuan inilah yang disebut dengan Ki-Ai yang dalam prakteknya pada Budo menjadi sebuah pengeluaran suara yang keras pada saat sebuah teknik mencapai Kime/ledakan puncaknya. Kime dan Ki-ai sendiri secara teoritis bisa berhasil bila telah menguasai teknik pernafasan.
9.Titik Api (HARA) – CHI
Terdapat di bawah pusar dan sedikit di atas kemaluan.
SUMBER DARI TENAGA
Tekhnik karate menyembunyikan sesuatu yang mengerikan, yaitu kekuatan yang meledak…
Kekuatan tersebut dihasilkan oleh gerakan dari tubuh, khususnya putaran dari bagian atas tubuh bersama-sama dengan putaran pinggang yang lancar dan cepat. Prinsip putaran pinggang ini juga terdapat dalam olah raga yang lain seperti prinsip pukulan dalam base-ball, golf, tolak peluru, dan lain-lain. Prinsip dalam karate, menangkis harus dengan bantuan pinggang, memukul juga harus dengan bantuan pinggang.
Tentang Dewan Guru
Jika kita bicara Dewan Guru maka kita bicara pada tataran teknik keilmuan karate. Kita harus menyadari bahwa Dewan Guru seharusnya adalah mereka yang mempunyai level tertinggi dalam keilmuan karate. Mereka harus mampu bicara dan melakukan teknik karate sesuai bidang keilmuan yang ada. Umpama di sebuah perguruan tinggi, mereka adalah Profesor. Mereka adalah guru besar yang dihargai karena keilmuannya. Sementara Majelis Sabuk Hitam adalah dosen-dosen yang merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Guru.
Jika seorang Guru Besar bicara maka pembicaraannya dapat dijadikan pijakan . Bahkan dalam tataran hukum di negeri kita, ucapan dan pemikiran seorang guru besar dapat dijadikan saksi ahli dan segala ucapan dan pemikirannya dapat dijadikan pertimbangan hukum . Itulah idealnya seorang ahli. Seorang Master. Seorang Shihan. Seorang Dewan Guru.
Maka saya tidak sependapat, jika kekurangan teknik karate seorang Dewan Guru dapat ditutupi dengan kemampuan Financial yang dimilikinya. Dewan Guru adalah Profesor-nya karate.
Mengutip ucapan anggota Dewan Guru PB Lemkari Shihan Harried Taning : Tidak ada teknik karate kohai-mu yang salah tapi teknik karate Majelis Sabuk Hitam-lah yang salah dan tidak ada teknik karate Majelis Sabuk Hitam yang salah tapi Dewan Guru-nya lah salah. Penegasan ini adalah penegasan teknik karate. Jadi jika tidak punya teknik karate tidak usah jadi Majelis Sabuk Hitam. Untuk jadi Majelis Sabuk Hitam aja tidak usah apalagi untuk jadi Dewan Guru.
Jika seorang Guru Besar bicara maka pembicaraannya dapat dijadikan pijakan . Bahkan dalam tataran hukum di negeri kita, ucapan dan pemikiran seorang guru besar dapat dijadikan saksi ahli dan segala ucapan dan pemikirannya dapat dijadikan pertimbangan hukum . Itulah idealnya seorang ahli. Seorang Master. Seorang Shihan. Seorang Dewan Guru.
Maka saya tidak sependapat, jika kekurangan teknik karate seorang Dewan Guru dapat ditutupi dengan kemampuan Financial yang dimilikinya. Dewan Guru adalah Profesor-nya karate.
Mengutip ucapan anggota Dewan Guru PB Lemkari Shihan Harried Taning : Tidak ada teknik karate kohai-mu yang salah tapi teknik karate Majelis Sabuk Hitam-lah yang salah dan tidak ada teknik karate Majelis Sabuk Hitam yang salah tapi Dewan Guru-nya lah salah. Penegasan ini adalah penegasan teknik karate. Jadi jika tidak punya teknik karate tidak usah jadi Majelis Sabuk Hitam. Untuk jadi Majelis Sabuk Hitam aja tidak usah apalagi untuk jadi Dewan Guru.
Subscribe to:
Posts (Atom)